Minggu, 08 Mei 2011

Sepenggal asa di perantauan

http://www.google.co.id/

Apa lah arti sebuah takdir bila mentari telah berdiri tegak di pelupuk mata kiri; saat itu pula ada rembulan yang bersinar cerah berkilau di pelupuk mata kanan.
Seharusnya ada sebuah perubahan yang terjadi di setiap jengkal runtunan kisah hidup seseorang, tak ada pelangi dalam hidup di sangkar berlapis emas. Kalo mau -ini- tinggal tunjuk, kalo mau -itu- tinggal ambil, memang keliatannya enak tapi bisa ditanyain ma orang tipe kaya gini; bangga karena harta bapak yang notabenenya punya tanah berserakan dimana aja hasil gerogotin duit rakyat; tapi gak pernah ngaku terus anaknya bangga lagi +,+ dodol.

Sebuah resep makanan yang enak di lidah itu yang berbaur segala rempah yang terasa pedas, manis, pahit, asam, kecut, asin de el el. Kayak gitu juga hidup yang be'RASA' hidup.
Gak harus enak terus atau jalan di jalan bebas hambatan yang lurus, gak ada hambatan, tinggal injek rem kalo udah nyampe; Stagnan bos.

Berawal dari guitenberg yang bikin gw hengkang dari pulau puadat penduduk, terdampar di pulau yang penuh hutan sawit; jatohnya di daerah yang orang-orangnya punya seribu sirine kalo lagi ngomong, dari ujung ke ujung gunung kedengeran congornya. Yupz, disini gw mulai sebuah petulangan hidup yang baru. Tadinya manis doang yang gw rasain di tanah tercinta disono; sekarang ngerasain pahit, kecut, asin tapi asam ma peddasnya belom gw rasain. Mungkin bentar lagi kali ya.

Awal mula sebuah motivasi yang biki gw mau ditendang ke tempak ini. Gini nig motivasinya; Ilmu itu gak hanya ada di balik meja belajar dan di dalam kertas, Ilmu itu juga ada walaupun di dalam kotoran, parit sampe ke sapu ijuk; apa coba?

Tadinya berat rasanya mau tinggalin emak bapak di rumah tapi udah biasa sih hidup dalam kerangkeng lima hektar jadi ya biasa aja. Dari motivasi itu gw dapat sebuah kesimpulan kalo belajar itu gak cuman enaknya doang tapi harus ngerasain yang gak enaknya juga biar ada nano-nano dalam hidup; bukan hexos yang gitu doang rasanya.

Disini mulai gw laksanain planning gw dalam hidup walaupun satu planning kuliah di Universitasnya Indonesia gak tercapai; tapi kan tetap aja namanya kuliah juga disini jadi satu planning dah gw coret. Planning lain yang gw coret juga itu keluar dari bumi bunda tercinta; dua planning terlaksana.

Sebelum hengkang gw udah di kasih bekel ma sekolah tercinta puluhan nasihat yang sangat bijak n ratusan kata ilmu npengetahuan; yang paling penting gw hengkang udah ada peta hidupnya bos. Semua sudah direncanakan dan realisasinya tergantung SItuasi; KONdisi; TOLeransi; PANtauan; JANGkauan yang ada.

Satu lagi planning yang baru terbentuk sebuah asa hasil hengkang dari tempat yang enak, tenang, sunyi. Sebuah muara dari semua perjuangan yang sedang dilakukan. Sebuah terminal dari setiap trayek yang ada. Sebuah pelabuhan akhir dari setiap pelayaran. Dan inilah ujung yang akan aku raih. Sebuah mimpi dari keterdesakan. Sebuah angan dari kesengsaraan; aku ingin sukses dan memiliki hasil dari keringatku sendiri tanpa ada embel-embel bonyok dibelakang.

Aku yakin pasti bisa! Karena Biasa Kita Bisa! Kemauan untuk berubah nomor satu; Kemampuan untuk bisa itu adalah sebuah kebiasaan untuk terus mencoba. Akan selalu ku salurkan energi positif untuk jiwa dan raga agar tetap bisa menjaga setiap langkah yang telah aku pilih; sebuah jalan terjal dan berliku diantara jurang kehancuran. Dengn sebuah tekad kuat keyakinan untuk terus bisa akan terus berkobar dalam setiap langkahku.

1 komentar:

buffhans.com mengatakan...

i like it! ^^