Kamis, 10 Maret 2011

Data Angin Dengan Wind Wave Rose

http://www.google.co.id/
BAB 1
PENDAHULUAN



 Latar Belakang
Indonesia adalah negara maritim yang di apit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Negara ini juga diapit oleh dua lautan yang besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia juga terletak di antara garis ekuator memiliki iklim tropis dan radiasi matahari paling banyak diserap. Secara umum kondisi musim yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim global antaranya El Nino, La Nina atau Dipole Mode dan fenomena iklim regional seperti sirkulasi Monsun Asia-Australia (http://laluauliyaakraboe.wordpress.com, 2010).
Wilayah ekuator pada umumnya merupakan wilayah pusat tekanan rendah atau lebih dikenal dengan wilayah siklon. Wilayah siklon merupakan wilayah tempat berkembangnya awan-awan konvektif yang menjadi sumber pertumbuhan badai dan cuaca buruk lainnya. Wilayah ini lebih dikenal dengan nama Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). Wilayah ini terletak antara lintang 5o sampai 23o baik utara maupun selatan (http://laluauliyaakraboe.wordpress.com, 2010).
Indonesia sebelah utara khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Utara-Timur Laut, sedangkan di sebelah selatan khatulistiwa, angin umumnya dari Barat Daya-Barat, kecuali Maluku bagian Selatan dan Papua, angin bertiup dari Timur Laut-Tenggara. Kecepatan angin berkisar 5-12 knot (9-22 km/jam). Kecepatan angin ≥ 12 knot (≥ 22 km/jam) berpotensi terjadi di perairan utara Aceh, Selat Malaka, Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera bagian Tengah serta Laut Halmahera (http://laluauliyaakraboe.wordpress.com, 2010).
Angin tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dirasakan dan dihitung kecepatan serta arahnya. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah angin adalah anemometer, wind vane, dan wind sock. Selain itu, angin dapat diamati dengan data harian yang disusun menjadi satu data dengan perangkat lunak (http://organisasi.org, 2008).
Wind Wave Rose adalah sofware angin yang beroperasi penuh pada program untuk data meteorologi. Perangkat lunak ini memberikan data angin  secara visual naik, analisis frekuensi, dan plot untuk beberapa format data meteorologi. Angin bangkit menggambarkan frekuensi terjadinya angin di masing-masing sektor arah angin dan kelas tertentu kecepatan angin untuk lokasi tertentu dan periode waktu (http://www.weblakes.com, 2010).


Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memvisualisasikan  data angin dan mengetahui pola angin yang terdapat di Indonesia.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA



Angin

Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi (http://organisasi.org, 2008).
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi (http://organisasi.org, 2008).
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. (http://intl.feedfury.com, 2009)
Rata-rata secara global kecepatan angin di darat adalah sekitar 30 – 40 km/jam. Akan tetapi kecepatan rata2 angin di daratan sangat tergantung pada dimana kita mengukur kecepatan angin tersebut dan kapan kita melakukan pengukuran. Sebagai contoh wilayah Indonesia bagian Timur seperti NTT, NTB, Sulsel dan pantai selatan Jawa mempunyai kecepatan angin rata-rata yang cukup tinggi yaitu 5 m/s, sementara di indonesia bagian barat cenderung lebih rendah (http://www.alpensteel.com, 2007).
Kecepatan angin dapat menimbulkan gaya gesek di permukaan laut. Arus yang ditimbulkan angin disebut drift currents. Jenis arus ini kebanyakan terjadi di sekitar permukaan perairan pantai. Kecepatan drift current yang paling besar biasanya berada di perairan selat yang posisinya searah dengan arah angin. Kondisi demikian disebut sebagai longshore drift currents, yakni arus sejajar pantai yang ditimbulkan karena tiupan angin (Wibisono, 2005).
Makin besar kecepatan angin akan semakin kuat arus yang ditimbulkan. Tiupan angin yang menjadi penyebab utama timbulnya arus disebut prevailing wind. Jadi, arus yang ditimbulkan oleh cuaca atau angin musim juga bisa digolongkan sebagai drift currents (Wibisono, 2005).
Macam-Macam Angin Yang Ada Di Indonesia (http://organisasi.org, 2008) :
1. Angin Laut (Angin Siang)
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
2. Angin Darat (Angin Malam)
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.
3. Angin Gunung (Angin Malam)
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
4. Angin Lembah (Angin Siang)
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
5. Angin Fohn (Angin Terjun / Angin Jatuh)
Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit (http://organisasi.org, 2008).

           
Skala Beaufort

"Beaufort wind scale" atau "Beaufort wind force scale" atau yang lebih dikenal dengan sebutan skala beaufort adalah sistem menaksir laporan kecepatan kecepatan angin berdasarkan efek yang di timbulkan dari kecepatan angin (http://meteo-go.blogspot.com, 2009).
Skala beaufort diciptakan oleh Sir Francis Beaufort pada tahun 1805. Pada awal Abad 19, petugas pangkalan angkatan laut biasa melakukan observasi cuaca, tetapi tidak ada standar atau skala yang digunakan sehingga hasil pengamatan bersifat sangat subjektif. Sir Francis Beaufort melihat kekuatan angin punya dampak langsung terhadap keadaan gelombang laut (http://meteo-go.blogspot.com, 2009).
Beaufort membangun skala berdasarkan pengalaman dan pengamatan diatas kapal perang dan Beaufort berhasil menciptakan suatu standar. Skala beaufort mengalami beberapa kali revisi, tahun 1906 skala beaufort mulai digunakan untuk di darat. Tahun 1926 skala beaufort di korelasikan dengan kecepatan angin yang sesungguhnya. Tahun 1946 skala beaufort di tambah skalanya 13-17 skala, tetapi penggunaannya tidak universal karena digunakan hanya untuk digunakan negara-negara tertentu sebagai indikator kekuatan Badai/Siklon (http://meteo-go.blogspot.com, 2009).
Di kalangan pelaut dikenal nama-nama angin yang diberikan menurut kesan pada pelayaran, misalnya angin buritan, angin haluan atau angin sakal, dan angin lambung. Angin buritan adalah nama angin yang bertiup dari arah belakang kapal, angin haluan atau angin sakal bertiup dari depan arah kapal, dan angin lambung bertiup dari arah samping kapal.(http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id, 2008)


Tabel skala Beaufort (Wibisono, 2005) :
Bilangan Beaufort
Uraian
Persamaan kecepatan angin pada ketinggian standar 10 meter diatas tanah datar yang terbuka
Spesifikasi untuk menaksir kecepatan angin diatas daratan
Knots
Meter Per detik
Km Per jam
0
Teduh (calm)
< 1
0 -0,2
< 1
Calm, asap naik vertical
1
Light air
1 - 3
0,3-1,5
1 - 5
Arah angin dapat dilihat dari condongnya asap, tapi belum dapat ditentukan dengan wind vane
2
Light breez
4 -6
1,6 -3,3
6 -11
Angin terasa pada muka, daun bergoyang, biasanya vane mulai bergerak
3
Gentle breezs
7 - 10
3,4 - 5,4
12 - 19
Daun dan ranting kecil bergerak tetap, bendera berkibar ringan
4
Moderate breez
11 - 16
5,5 - 7,9
20 - 28
Debu dan kertas beterbangan, cabang kecil bergerak
5
Fresh breez
17 - 21
8,0 - 10,7
29 - 38
Pohon kecil berdaun berayun, terjadi puncak gelombang kecil pada permukaan air
6
Strong breez
22 -27
10,8 - 13,8
39 - 49
Cabang besar bergerak, terdengar desiran kawat telepon atau lainnya,
7
Near gale
28-33
13,9 - 17,1
50 - 61
sukar memakai payung Seluruh pohon bergerak, terasa susah berjalan melawan arah angin
8
Gale
34 - 40
17,2 -20,7
62 - 74
Cabang patah dan lepas dari pohon, biasanya menghalangi gerak maju
9
Strong gale
41 - 47
20,8 - 24,4
75 - 88
Kerusakan ringan pada bagian atas bangunan, atap beterbangan
10
Storm (badai)
48 - 55
24,5 - 28,4
89 - 102
Pohon-pohon terbongkar, terjadi kerusakan bangunan
11
Violent storm
55 - 63
28,5 - 32,6
103 - 117
Kerusakan meluas
12
Hurricane
> 63
> 32,6
> 117
Kerusakan hebat
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN



Langkah-langkah membuat mawar angin :
- Klik File > Open data file’
- Klik File “calang.ang”
- Copy ekstensi file pada kotak pertama ke kotak kedua lalu ditambahkan huruf ‘v’
- Pada kotak pertama legend hapus tahunnya
- Pada kotak kedua (lokasi) ketikan lokasi “Belawan, Medan”
- Klik meter/detik pada Konversi Satuan Angin
- Klik ‘wind rose’ sehingga muncul gambar arah mata angin pada plot
Gambar 1. Tampilan arah mata angin pada plot

Langkah-langkah membuat ekstensi file ‘*.ang’  :
- Open data angin gel 2001, lalu blok kolom kecepatan rata-rata dan arah angin.
Gambar 2. Data arah Angin (Ms. Excel)

- Copy dan paste kan data tersebut dalam file notepad, lalu save dengan nama
   angin.txt
Gambar 3. Data yang di copy paste kan ke Notepad

- Close kan file data angin (notepad), lalu rename kan data notepad tadi menjadi
 ‘angin.ang’


BAB 4
PENUTUP


Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi (http://organisasi.org, 2008).
Wind Wave Rose adalah sofware angin yang beroperasi penuh pada program untuk data meteorologi. Perangkat lunak ini memberikan data angin  secara visual naik, analisis frekuensi, dan plot untuk beberapa format data meteorologi. Angin bangkit menggambarkan frekuensi terjadinya angin di masing-masing sektor arah angin dan kelas tertentu kecepatan angin untuk lokasi tertentu dan periode waktu (http://www.weblakes.com, 2010).


DAFTAR PUSTAKA

Wibisono, M.S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta
Angin. 2008. http: // tritunggal.sch.id/forum/index.php?action=dlattach;topic=845.0. attach=1586
Jenis-jenis angin. 2008. http://organisasi.org/macam-macam-jenis-jenis-angin-lokal-di-indonesia-ilmu-pengetahuan-geografi
Kecepatan angin. 2007. http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/892--rata-rata-kecepatan-angin-di-indonesia.html
Arah dan kecepatan angin. 2008. http:// atlasnasional.bakosartunal.go.id/ fisik_lingkungan/ angin_detail.php?id=1&judul=Indonesia






Tidak ada komentar: