Dampak mengerikan bagi wilayah pesisir. Data ilmiah baru
menunjukkan bahwa pencairan lapisan es di Arktik, yang menyebabkan kenaikan
permukaan air laur naik, lebih cepat daripada yang diperhitungkan.
Wilayah air bersuhu hangat meluas, melelehnya
gletser dan lapisan es membuat volume air laut di dunia meningkat. Jika kedua
faktor akibat pemanasan global ini berlanjut, juga dengan kecepatannya saat
ini, para peneliti mengkhawatirkan bahwa naiknya permukaan laut tidak akan dapat
dihindari. Para ilmuwan sependapat mengenai hal ini. Namun berapa tingkat
permukaan air laut akan naik di masa mendatang, masih terdapat perbedaan.
Berita Buruk bagi Penduduk Pesisir
Dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental
Research Letters, Stefan Rahmstofr, Anders Levermann dan rekan mereka dari
Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim PIK, membandingkan prediksi yang
dibuat antara tahun 1990 dan 2011 dengan data aktual.
Sementara suhu rata-rata global dalam beberapa dekade
terakhir telah meningkat dengan kecepatan seperti yang diperkirakan Dewan Iklim
Dunia, permukaan laut telah meningkat lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Ini bisa menjadi indikasi bahwa perhitungan untuk masa depan yang telah dibuat
juga terlalu rendah, dikatakan para ilmuwan. Dan ini bisa berdampak buruk bagi
daerah di pesisir dan kota-kota besar di sekitarnya.
Kelompok kerja yang mengurusi masalah permukaan laut dari
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim IPCC berusaha untuk menghitung
tingkat maksimum kenaikan permukaan laut dengan data-data hasil berbagai studi.
Semakin tinggi peningkatan diperkirakan, semakin besar dana yang harus
diinvestasikan untuk pembangunan tanggul pelindung pantai dan memindahkan
pemukiman.
Proyeksi kenaikan permukaan air laut selama beberapa abad,
yang digunakan IPCC saat ini, memperhitungakan kenaikan akibat perluasan
wilayah laut yang hangat. Dikatakan IPCC, berdasarkan perhitungan tersebut, di
tahun 2300 permukaan laut bisa mencapai kenaikan sampai satu meter. Namun dalam
laporan terakhir yang dipublikasikan tidak dicantumkan beberapa data penting
mengenai Arktik. Dan data ini harus dimasukkan dalam laporan yang akan
dipublikasikan pada tahun 2013.
Target Dua Derjat Tidak Akan
Mencegah Banjir
Dalam studi yang dipublikasikan Jurnal Nature Climate Change
pada pertengahan 2012, Rahmstorf bersama peneliti dari Universitas Wageningen
Belanda memasukan faktor-faktor tambahan dari Arktik. Studi menunjukkan, dikatakan Rahmdorf,
berapa besar kemungkinan dampak peningkatan suhu yang relatif kecil pada
peningkatan permukaan air laut. Para ilmuwan memperhitungkan, bahkan jika
pemanasan global dapat ditekan sampai 2 derajat Celcius – yang dicanangkan
masyarakat internasional – permukaan laut global pada tahun 2300 rata-rata
meningkat 1,5 sampai 4 meter dibandingkan sekarang.
Perkembangan yang demikian akan membawa dampak yang
menghancurkan bagi daerah pesisir dunia dan kota-kota besar yang terletak di
sekitarnya. “Misalnya, bagi kota New York, kenaikan permukaan laut sampai 1
meter akan meningkatkan frekuensi banjir besar yang tadinya sekali satu abad
menjadi setiap tiga tahun sekali,“ demikian perkiraan Rahmstorf.
Untuk studi terbaru, peniliti dari Potsdam, Laboratoire d'
Études en Géophysique et Océonagraphie Spatiales (LEGOS) Perancis dan Tempo
Analystics Amerika Serikat membandingkan lima set data global untuk suhu tanah
dan laut dengan proyeksi IPCC. Untuk membuat perbandingan yang tepat juga
diperhitungkan perubahan suhu jangka pendek akibat fenomena El Nino, variasi
intensitas matahari dan letusan gunung berapi. Sementara prakiraan pemanasan
global dari tahun 1960-an dan 70-an akibat dari meningkatnya konsentrasi gas
rumah kaca dapat terbukti secara akurat, kenaikan permukaan air laut yang
sebenarnya melenceng jauh dari pehitungan IPCC.
Teknologi Satelit Koreksi Model
Sebelumnya
Para ilmuwan membandingkan prediksi sebelumnya dengan
melakukan pengkuruan dengan satelit yand apat mengukur peningkatan secara
akurat. Menurut studi baru, 60 persen dari lautan meingkat lebih cepat dari
rata-rata perkiraan IPCC dalam dua laporan terakhir. IPCC memperhitungkan,
sejak tahun 1990 permukaan laut meningkat 2 milimeter setiap tahunnya. Namun
data satelit menunjukkan, peningkatan yang terjadi adalah 3,2 milimeter per
tahun. Analisa ini mencakup hilang sementaranya es dari lapisan es Greenland dan Antartika atau fluktuasi
internal lainnya dalam sistem iklim sebagai penyebab meningkatnya permukaan air
laut. Tingkat kenaikan, menurut para peneliti, berhubungan dengan peningkatan
suhu rata-rata global.
Lebih dari 46 juta orang di dunia tinggal di wilayah dengan
ketinggian tidak lebih dari satu meter di atas permukaan laut. Bencana banjir
juga mengancam wilayah pemukiman lain yang berada di dekat delta sungai. Negara
kaya, seperti Belanda, dapat melindungi diri dengan tanggul dan teknologi
tinggi. Namun kebanyakan negara miskin kekurangan sumber daya untuk melindungi
penduduk dengan cara yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar